حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو
عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ
عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
قَالَ هَنَّادٌ فِي حَدِيثِهِ إِلَّا بِطُهُورٍ
Qutaibah bin Said menceritakan kepada
kami, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Simak bin Harb, Hannad
menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Israil, dari
Simak, dari Mush'ab bin Sa'id, dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasalam, beliau
bersabda, "Tidak diterima shalat tanpa suci dan tidak diterima sedekah dari
harta khianat (curian dari harta rampasan perang)" (Hannad berkata di dalam
haditsnya, "Kecuali dengan suci"). Shahih: Ibnu Majah
(272) dan Shahih Muslim
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits yang paling shahih
dalam bab ini, dan yang paling hasan." Dalam bab ini terdapat hadits dari
Abdul Malik, dari ayahnya. Abu Hurairah dan Anas, Abdul Malik bin Usamah namanya
adalah Amir, ia disebut (dipanggil) Zaid bin Usamah bin Umair Al
Hudzali.
Bagikan
& Komentari
Tweet